Tuesday, April 28, 2020

Pengalaman Mendaki Via Ferrata Purwakarta

Hai.. Udah lama banget engga blogging lagi. Karena sekarang merasa addicted dengan gadget, jadi untuk mengurangi itu, aku mau coba blogging lagi. Sekarang aku mau share pengalamanku naik tebing Via Ferrata di Purwakarta. Pendakian dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2019. Waktu itu aku ikutan opentrip dari white house explorer bareng teman kerja. Meeting pointnya di plaza Semanggi jam 5 pagi. setelah nunggu peserta lengkap, kita berangkat jam 6 pagi. Perjalanan lumayan lancar. Kami sampe lokasi sekitar jam 11.00 siang. Kira-kira begini nih penampakan via ferrata dari bawwah.
Sesampainya disana kita ga langsung naik, karena si pemandunya lagi ngebawa rombongan lain dan lagi otw turun. Jadi layanan yang ditawarkan sama agen travelnya adalah pendakian setinggi 250 meter dan 300 meter. perbedaannya adalah, kalau ambil yang 250meter rute naik dan turun akan sama, sedangkan kalau 300 meter rute naik berbeda dengan rute turun. awalnya aku ambil yang 250 meter, tapi dinego sama tour leadernya, cuma nambah 50.000 aja buat pindah ke trip 300 meter. Semua peserta deal untuk ppindah ke 300 meter. Setelah nunggu beberapa jam (1-2jam) dan setelah kita isi tenaga dengan es teh, mie rebus, jam 1 kita siap-siap naik. alat yang dipakai ada seat harness dan helmet. Nih formasi lengkap tim aku yang udah siap naik.
Untuk naik ke tebingnya harus hiking dulu sekitar 10 menit, rutenya cukup menanjak ya dan cukup panas di siang itu. tapi viewnya luar biasa.
Setelah hiking, pendakian pun dimulai. Jadi kita ngedaki tebing ini bukan kaya olahraga wall climbing yang pada umumnya ya, di tebingnya sudah ada besi yang ditancap dengan jarak antara 1 besi dengan besi selanjutnya sekitar 50 cm. Tiap peserta memiliki pengaman 2 tali dengan ujungnya diberi carabiner screw yang terhubung diharness mereka dan pengaman ini harus disangkutkan pada tali di samping besi pijakan atau pada besinya, tapi yang lebih aman dan enak di kaitkan di talinya ya gaes. Aku kasih gambaran dulu ya.
Nah, prinsip safety yang harus ditaati oleh semua peserta adalah, jika ingin memindahkan carabiner 1 ke tali diatasnya (tali pengaman disamping besi itu ada besi tiap meternya untuk menjaga tali tetap berada disamping pijakan) carabiner yang lain harus tetap tersangkut, atau dikaitkan boleh ke besi pijakan atau tali pengaman. jadi tidak boleh dilepas 2-2nya secara bersamaan. tau kan kenapa harus begitu?. Kami mulai naik pada siang hari, rasanya lumayan panas, dan menguras energi. si pemandunya, selain memandu pendakian, dia juga moto-motoin kita nih. dia juga tau spot mana yang bagus, jadi kita cuma fokus untuk ngelanjutin perjalanan dan menjaga keselamatan diri kita masing-masing.
Ditempat ini juga ada hotel gantung yang terkenal itu, skylodge. tapi aku ga sampai setinggi itu gaes. pendakian juga ga banyak tempat datarnya, dan jadi agak ngantri pas nyampe tebing yang bagus buat spot foto sendirian. segitu aja yang bisa saya share. reccomended banget buat yang bosen pingin liburan tapi ga mau jauh-jauh dari Jakarta.
Thank You!